Thursday, July 2, 2015

Kasus Nekrofilia Ed Gein

KESEHATAN MENTAL (SOFTSKILL)
KASUS NEKROFILIA ED GEIN


DAMAR SURYA IRDANA
11513981
2PA07







UNIVERSITAS GUNADARMA
2015





Bab 1
Latar Belakang

Hasrat  untuk berhunga sex adalah salah satu kebutuhan dasar setiap manusia. Dalam hubungan suami istri, sex adalahn salah satu hal yang dapat mempertahankan keeratan hubungan tersebut. Namun ada pula orang yang merasa takut untuk berhubungan badan dengan seseorang, beberapa orang merasa takut ia akan ditolak atau bahkan dibenci oleh orang yang ingin mereka ajak untuk berhubung sex, sehingga terjadi penyimpangan kepribadian hingga akhirnya mereka berhubungan badan dengan mayat. Mereka berhubungan badan dengan mayat karena mereka berfikir mayat tidak akan melawan atau berperasaan terhadap apa yang mereka lakukan, hal ini demi menyalurkan hasrat seksual mereka.
Berhubungan dengan mayat bukanlah hal yang baru. Bercinta dengan mayat sudah ada sejak zaman mesir kuno. Para suami yang istrinya meninggal menyimpan mayat istri-istri mereka di rumah sampai membusuk, karena mereka takut mayat istri mereka akan diperlakukan tidak senonoh oleh pembalsem (pembuat mumi). Dan yang terkenal di zaman itu adalah raja Horde. Raja Horde membunuh dan menyimpan mayat istrinya, dan melakukan hubungan sex dengannya selama 7 tahun.




  
Bab 2
Landasan Teori


Pada teori Personality Disorder yang dikemukakan oleh Erich From, memiliki hasrat dan melakukan hubungan sex dengan mayat, adalah definisi dari Necrophilia. Necrophiliasendiri berasalh dari bahasa yunani. Necro berarti mayat, dan Filia yang berarti berteman. Dr. Jonathan Rosman dan Dr. Philip Resnick membagi Necrophilia menjadi 3 jenis. Necrophilic Fantasy yaitu berfantasi melakukan hubungan dengan mayat. Necrophilic Regular yaitu mencari mayat dengan menggali makan untuk mendapatkan mayat dan berhubungan sex dengannya. Necrophilic Homocide yaitu mencari mayat dengan membunuh orang terlebih dahulu hingga ia dapatkan mayatnya.

Analisa Kasus

Ed Gein
Ed Gein yang mempunyai nama asli Edward Theodore Gein yang hidup sekitar taun 1940an di sebuah peternakan terpencil di Wisconsin, USA. Ed hidup di sebuah peternakan kecil bersama ibu dan adiknya.Ed adalah anak yang mempunyai keterbelakangan mental. Ed sangat mencintai keluarganya terutama ibunya, walaupun ibunya mempunyai gangguan depresi yang sangat berat.
            Suatu hari adiknya meninggal, dan membuat ibunya semakin depresi. Suatu hari ibunya terkena stroke, sehingga Ed harus merawatnya meskipun selalu mendengar cacian dari ibunya. Saat Ed berusia 39 tahun, ibunya meninggal, dan Ed hidup sendiri di peternakan. Ed mulai melakukan banyak hal seperti membaca majalah tentang perburuan, anatomi tubuh manusia dan Nazi. Ed berfikir untuk melakukan transgender sehingga dia dapat mejadi ibu bagi dirinya sendiri.
            Suatu hari Ed membaca koran tentang jasad perempuan yang baru saja dikuburkan di pemakaman dekat dengan peternakannya. Saat malam datang ia menggali makan tersebut dengan bantuan temannya yang merupakan penggali kubur. Ed mengambil tubuh wanita tersebut dan membawanya ke dalam rumahnya. Terkadang Ed mengambil seluruh mayat tersebut, dan kadang juga ia hanya mengambil bagian dari tubuh atau organnya saja.
            Ed ternyata adalah seorang necropolia sejati! Ed menggunakan bagian-bagian dari mayat tersebut untuk membuat berbagai macam hal, seperti kepala yang dijadikan hiasan di ujung-ujung ranjangnya, tudung lampu dari kulit manusia, dan mangkuk sup dari tengkorak kepala manusia, ed menyimpan dagingnya dikulkas untuk ia makan dan tidak ada yang tau apakah Ed berhubungan seksual dengan mayat-mayat yang diambilnya.
            Suatu hari aksesosirs dan topeng kulitnya tidak bisa dipakai, sehingga ia membunuh seorang wanita yang memiliki kemiripan dengan ibunya, 3 tahun kemudian ia melakukan hal yang sama lagi terhadap seorang wanita, namun polisi mencium aksinya ini dan mendatangi peternakannya.
           
Saat polisi mendatangi rumah kecil Ed, yang mereka temui adalah rumah horor yang benar-benar nyata.
Inilah beberapa benda yang polisi temukan: 4 potong hidung, beberapa tulang dan tengkorak dari mayat yang berbeda, 9 topeng kulit yang sudah keras, sebuah jantung di dalam panci diatas kompor, mangkok yang terbuat dari tengkorak manusia, 10 kepala wanita yang semuanya sudah digergaji bagian atasnya, kulit manusia yang dijadikan pelapis pada beberapa kursi, beberapa potong alat kelamin yang digarami di dalam toples, 4 tengkorak manusia di ke-4 ujung ranjangnya, beberapa organ manusia di dalam kulkas, sepasang bibir yang dirangkai dengan benang, dan banyak lagi. di dalam langit-langit sebuah lumbung polisi menemukan tubuh bernice worden yang digantung terbalik, tanpa kepala dan sudah dibelah dari leher sampai ke kelaminnya. ed Gein mungkin telah memutilasi 15 wanita dan menyimpan semua sisa tubuh mereka di rumahnya sendiri.
Dilihat dari kasus Ed Gein ini, dipastikan bahwa Ed mengidap necrophilia, yaitu ketertarikan secara berlebihan sampai secara seksual terhadap mayat. Ed awalnya mengidap necrophilia regular, yaitu ia mencari mayat hanya dengan menggali dari makam-makam yang sudah ada, tapi hal ini berkembang menjadi necrophilia homicide, yaitu membunuh terlebih dahulu seseorang untuk mendapatkan mayatnya. Ed pada awalnya sangat mencintai ibunya, mungkin ia mengidap oedipus complex, setelah ibu yang dicintainya meninggal ed mulai belajar tentang anatomi tubuh manusia terutama wanita, mungkin ini didasari rasa cinta terhadap ibunya sehingga Ed menjadi penasaran dengan tubuh wanita. Setelah mendapatkan mayat pertama, kecintaan Ed mulai bergeser terhadap mayat itu sendiri, dan sebelum ditangkap ia sampai pada Necrophilia Homicide yang merupakan kecintaan terhadap mayat pada tahap yang paling akhir.






 Bab 3
Penutup

1.      Kesimpulan
Necrophilia dilatar belakangi oleh Personality Disorder, Yaitu gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian disebabkan penyakit mental yang merusak diri, dimana pola dan perilaku pengidap menjadi kacau karena tidak memperhatikan aspek lingkungan.
Necrophilia terjadi karena ketidak mampuan untuk berinteraksi dengan orang sekitar, sehingga pengidap tidak mampu mendekati lawan jenis dan berhubungan seksual. Dan pengidap necrophilia sangat mungkin menjadi necrophilic homicide jika pengidap tidak mampu menemukan mayat untuk menyalurkan hasrat seksualnya, dan jika bagi necrophilic fantasy berarti hanya dengan berimajinasi sudah tidak mampu memuaskan hasrat seksualnya, sehinggal naik ke tahap yang lebih parah.

2.      Saran
Orang-orang yang kurang mampu berkomunikasi tidak seharusnya kita tinggalkan. Kita yang memiliki toleransi dan kemampuan berkomunikasi yang lebih tinggi seharusnya menolong orang seperti itu untuk berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan. Karena jika kasus seperti itu terjadi, tidak selalu bisa kita salahkan pada orang tersebut, tapi kitapun ikut ambil kontribusi dalam terjadinya kejadian tersebut.








DAFTAR PUSTAKA

           




Saturday, January 10, 2015

Psikoterapi

Psikoterapi : Psikologi Klinis dalam Internet

Psikoterapi berasal dari 2 kata yaitu “Psyche” yang artinya jiwa, dan “Therapy” yang artinya penyembuhan. Terapis adalah, adalah orang yang melakukan psikoterapis, dan klien adalah orang yang berkonsultasi tentang masalahnya kepada terapis. Jadi psikoterapi adalah, usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, kejiwaan, mental dan perilaku seorang terapis kepada klien yang bermasalah atau berada dalam situasi kejiwaan yang tidak sama dengan kejiwaan seseorang dalam keadaan normal. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal dua pihak antara terapis dengan klien yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan pada satu klien. Terapis membantu klien menimalisir masalahnya dengan memberikan masukan-masuk atau sugesti-sugesti positif pada klien. Pada dasarnya setiap individu memiliki kemungkinan untuk dapat dipengaruhi melalui intervensi psikologi yang direncanakan.

Belakangan ini sangat tidak asing lagi melakukan psikoterapi via internet atau via online. Dimana internet menjadi media penghubung terjadinya komunikasi antara si terapis dengan klien. Biasanya orang yang melakukan psikoterapi online ini adalah orang yang cenderung malu untuk menceritakan masalahnya secara langsung kepada orang lain. Lalu, bisakah dunia psikologi memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan internet, membuat mental seseorang lebih sehat tanpa ia harus meninggalkan rumah? Secara umum, penggunaan internet saat ini sudah sangat luas fungsi dan pemakainya, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Data dari World Bank menyebutkan bahwa penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari di negara berkembang terus meningkat setiap tahunnya dari 5,7% di tahun 2004 hingga 26,5% di tahun 2012.

Kenyataannya, fungsi internet sebagai sarana mencari pertolongan saat menghadapi masalah psikologis juga semakin marak berkembang. Banyak ODMK (orang dengan masalah kejiwaan), termasuk orang dengan depresi yang melakukan hal tersebut. Depresi sendiri adalah sebuah kondisi gangguan psikologis yang ditandai dengan perasaan sedih atau kekosongan mendalam, seolah merasa terperosok ke dalam lubang yang gelap dan sulit untuk keluar. Penelitian menunjukkan bahwa setiap orang akan atau pernah mengalami depresi di suatu masa dalam hidupnya, dan itu merupakan hal yang wajar. Namun perlu diperhatikan bahwa depresi bisa bersifat ringan, sedang, hingga berat, dan penanganan yang diberikan perlu disesuaikan dengan tingkat depresi yang dialami.

Nah, fenomena penggunaan internet oleh orang-orang dengan depresi ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa orang yang sedang depresi biasanya menjadi kurang bersemangat beraktivitas, enggan keluar rumah dan menemui orang lain. Namun, perlu diingat bahwa gejala tersebut tidak serta merta membuat mereka sama sekali tidak termotivasi untuk memperbaiki kondisi mereka! Walaupun seringkali sangat kecil, motivasi itu tetap ada dan itulah yang mendorong mereka untuk mencari pertolongan melalui internet karena mereka dapat melakukannya seorang diri, tanpa perlu diketahui oleh orang lain.

Sebuah penelitian menarik mengenai rekomendasi masyarakat terkait cara menghadapi depresi yang diadakan pada tahun 2011 di Vienna, Austria, menunjukkan bahwa 48,4% dari total sekitar 500 responden melakukan dan menyarankan orang lain untuk mencari informasi seputar depresi dari internet. Sementara itu, 39,8% melakukan dan menyarankan orang lain untuk mencari forum online untuk berkomunikasi dengan sesama pengidap depresi. Fakta ini sangat menarik, karena walaupun 94% responden memilih untuk mencari dukungan dari orang terdekat secara langsung, tetapi terlihat pula bahwa internet sudah menjadi salah satu sarana yang dapat diandalkan untuk mencari pertolongan ketika menghadapi depresi.

Indonesia pun tentu tidak terlepas dari perkembangan penggunaan internet untuk pertolongan depresi ini. Melalui social media facebook misalnya, dapat ditemukan dengan mudah grup-grup yang sengaja dibuat untuk mempertemukan orang-orang yang mengidap gangguan mood, termasuk depresi, dan di sana, mereka dapat saling berbagi cerita satu sama lain. Tidak jarang juga ada psikolog atau psikiater yang aktif terlibat dalam diskusi. Salah satu contoh grup tersebut bernama Bipolar Center Indonesia yang sudah memiliki lebih dari 1.000 anggota di Facebook. Komunitas “Bipolar Center Indonesia” ini juga seringkali mengadakan kegiatan tatap muka, namun tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan grup Facebook tersebut membawa banyak manfaat bagi para anggotanya.

Sebagai tambahan, pengalaman penulis menunjukkan bahwa banyak orang yang mengirim email ke email pribadi penulis untuk berkonsultasi seputar depresi yang mereka alami. Banyak dari mereka mengaku enggan pergi ke psikolog/ psikiater karena berbagai alasan, tetapi termotivasi untuk mencari pertolongan via internet.

Di negara-negara maju, seperti Inggris, Australia, Swedia, dan Belanda, penggunaan internet untuk penanganan psikologis yang terstruktur sudah marak dilakukan. Banyak psikolog di negara-negara tersebut mengembangkan website berisi terapi psikologis dengan sasaran para pengidap depresi dan berbagai gangguan psikologis lainnya (lihat :www.moodgym.anu.edu.au untuk salah satu contoh terapi psikologis untuk depresi via website berbahasa Inggris). Sejak tahun 2010, sekelompok peneliti dari Eropa di bidang psikologi klinis bahkan sudah menemukan bahwa perilaku mencari pertolongan psikologis melalui internet dan melalui website terapi psikologis memiliki efektivitas yang setara dengan pertemuan tatap muka dengan psikolog.

Terapi online kini bisa membantu pasien dan membuat jarak menjadi dekat serta yang enggan menjadi mau. Ini menarik untuk pasien yang malu dicap sebagai terganggu jiwanya jika duduk di antrian ke psikiater.

Sebuah penelitian oleh University of Zurich di Swiss dan University of Leipzig di Jerman dan terbit di Journal of Affective Disorders menemukan bahwa psikoterapi lewat internet sama efektifnya dengan psikoterapi langsung. Menurut peneliti, mereka telah mencoba perawatan depresi secara online yang menggunakan metode dan perawatan psikatri yang sama dengan yang dilakukan jika bertatap muka langsung.

Dari penelitian, sebanyak 62 pasien dengan depresi menerima terapi kognitif perilaku dalam jangka waktu dua bulan. Setengah dari pasien mendapatkan waktu tatap muka seminggu sekali selama satu jam dengan psikiater dan sisanya menerima perawatan lewat internet yang terdiri dari menulis tugas dan feedback dari terapis (tanpa interaksi video chatting).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang berbeda dari hasil terapi dengan dua cara yang berbeda ini. Depresi menghilang pada 50% pasien yang langsung bertatap muka dan 53% dari mereka yang dirawat lewat dunia maya.

Setelah tiga bulan, penelitian lanjutan menunjukkan bahwa efek perawatan online ternyata lebih tahan lama dimana pasien yang mendapatkannya sebanyak 57% merasa hidupnya lebih maju dan pasien yang bertatap muka hanya 42% saja yang merasa ada perkembangan signifikan.

Para ahli berpendapat bahwa terapi lewat internet yang lebih menekankan kemandirian menjadi salah satu faktornya. Walau begitu, karena online dan anonim, pasien bisa dengan mudah keluar dari program sehingga cukup sulit untuk memantau lebih lanjut bagi mereka yang keluar begitu saja. (PopularScience)

Cara seperti ini mempermudah konsultasi. Karena memiliki beberapa keuntungan seperti :

1.       Masalah lokasi, misalnya lokasi penyedia layanan kesehatan mental terlalu jauh atau sulit terjangkau. Bisa juga karena klien sering bepergian dan jarang menetap di suatu lokasi, jadi sulit baginya mengunjungi satu lokasi layanan kesehatan mental secara rutin.

2.       Klien sulit menyesuaikan waktu dengan jadwal praktek psikolog/ psikiater yang biasanya hanya tersedia pada jam kerja.

3.       Biaya konsultasi dengan psikolog/ psikiater yang terbilang mahal untuk klien-klien dengan latar belakang sosial ekonomi tertentu. Hal ini mendorong klien untuk mencari pertolongan lewat jalan lain terlebih dahulu yang lebih ekonomis, salah satunya melalui internet.

4.       Klien merasa terdorong dan percaya bahwa dirinya dapat berperan mandiri dalam mengenali dan menghadapi masalah kesehatan mental, dalam hal ini depresi, yang sedang ia hadapi.

5.       Klien yang memiliki motivasi tinggi untuk menyelesaikan masalah yang sedang ia hadapi merasa cocok dengan gaya mencari pertolongan via internet karena ia akan banyak mengandalkan dirinya sendiri selama proses konsultasi atau terapi psikologis.

6.       Banyak sekali klien yang sudah cakap dengan penggunaan internet dan gadget, sehingga mudah bagi mereka untuk mencari informasi terkait masalah psikologis yang mereka alami melalui internet. Sekalipun klien memiliki kesulitan, ia dapat dibantu oleh orang terdekat di rumah untuk menggunakan internet.

7.       Banyak pengidap gangguan psikologis, termasuk pengidap depresi, menyatakan bahwa mencari pertolongan di internet secara umum dapat lebih membebaskan mereka dari stigma bahwa mereka memiliki gangguan jiwa daripada jika mereka pergi menemui psikolog atau pergi ke rumah sakit jiwa.

Selain itu biasanya orang yang melakukan psikoterapi ini pada titik awal masalahnya biasanya memberi keuntungan seperti dapat menghapus, mengubah, dan menghambat gejala lebih lanjut. Selain itu juga meningkatkan pertumbuhan kepribadian yang positif.

Namun dibalik beberapa keuntungan tersebut juga terdapat keterbatasan dalam psikoterapi online ini, seperti :

Sang terapis kurang tahu lebih tentang kondisi pasien, karena sang terapis tidak mengetahui bahasa tubuh klien, karena selain mendengarkan cerita klien secara langsung, terapis juga harus melihat bahasa tubuh klien.
Hasilnya kurang akurat karena tidak terjadinya komunikasi secara langsung.
Ada beberapa contoh aplikasi psikoterapi online ini, yaitu :

ELIZA, sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum pada 1960 untuk meniru komunikasi seorang terapis. Ini adalah contoh pertama dari computer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat sederhana dari psikoterapi.
E-Terapi, adalah sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan akses kepada klien untuk berkonsultasi dengan seorang terapis yang professional dalam kesehatan mental secara online. Terapi ini juga sering dilakukan melaui  komunikasi lewat email dengan terapis, hal ini juga dapat termasuk chat dan konferensi melalui video call, meskipun cara ini kurang sering digunakan.
Referensi :

http://carneliaputri.wordpress.com/2014/01/01/psikoterapi-psikologi-klinis-dalam-internet-3/

http://raisamatarinursila.blogspot.com/2013/12/psikologi-dan-teknologi-internet-pokok_8933.html

http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6

http://belajarpsikolgi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/

http://ruangpsikologi.com/kesehatan/internet-kini-dan-nanti-pertolongan-pertama-saat-depresi/#ixzz3OKORDB8o

http://intisari-online.com/mobile/read/terapi-lewat-dunia-maya-ternyata-efektif


Tabel Kinerja
NPM
Nama
Kerja
11513981
Damar Surya
Mencari Materi Tentang Keterbatasan Psikoterapi Online
14513212
Iga Puspitasari
Mencari Materi Tentang Pengertian Psikoterapi Online
16513997
Putri Andriani
Mencari Materi Tentang Kelebihan Psikoterapi Online
17513644
Riesa Callista
Mencari Materi Tentang Aplikasi Psikoterapi Online
19513085
Valinka Isabella Putri Korompis
Menyusun dan Mengedit Materi
19513515
Yosua Rulianto
Membuat Tabel Kinerja